Thursday 30 April 2009

Pemanasan global dapat jadi bumerang bagi Dunia Perikanan

Ketersediaan ikan yg selama ini diperdagangkan diseluruh dunia bakal anjlok tajam dalam beberapa dasawarsa ke depan sejalan dengan terjadinya pemanasan global dan berbagai kerusakan yg diakibatkan oleh polusi dan kegiatan penangkapan ikan yg melampaui batas, demikian kalangan pejabat PBB mengatakan.

Kitalah yg menjadi penyebab semua ini dan kita pulalah yg secara potensial meletakkan kuku kematian dalam keranda mayat nelayan dunia”. Pemanasan global kini menggangu sirkulasi perkembang biakan dan ketahanan anak-anak ikan.

Pemanasan Global & Gangguan Keamanan

Pengaruh pemanasan global yg semakin terasa dewasa ini, dinilai militer Australia dapat berpotensi menimbulkan gangguan stabilitas keamanan.

Gangguan stabilitas keamanan yg patut diperhatikan adalah konflik yg disebabkan perebutan sumber-sumber kekayaan alam seperti minyak, maupun konflik penangkapan ikan secara ilegal di wilayah negara lain.

Seperti dilansir AFP, pasukan pertahanan Australia (ADF) menganalisa, akibat pemanasan global seperti ancaman bahaya kekeringan, peningkatan level permukaan air laut dapat memicu konflik, sehingga diperlukan perhatian keamanan yg lebih untuk mengantisipasinya.

”Tekanan yg disebabkan kondisi lingkungan, baik perubahan iklim & masalah merupakan suatu ancaman yg dapat memecah belah perdamaian di dunia, karena kegagalan dari masing-masing negara,”tulis analisis tsb.

Menurut analisa ADF, berdasarkan informasi yg dikumpulkan, permasalahan yg paling banyak terjadi adalah perebutan sumber minyak dan gas.”Mencairnya es di kutub utara berpotensi mengurangi deposit energi dibawah laut, konflik akan mudah timbul jika masalah tersebut tidak diselesaikan secara damai,”tulis laporan tersebut.

Namun, dalam laporan setebal 12 halaman tersebut, pihak militer Australia belum mengungkapkan reaksi dan tanggapan atas beredarnya laporan ancaman keamanan akibat pemanasan global tersebut.

Jepang Pantau Global Warming dari Luar Angkasa

Badan antariksa Jepang mulai menggunakan satelit khusus yang digunakan untuk memantau efek gas rumah kaca yg ada di seluruh dunia.

The Greenhouse Gases Observing Satellite (GOSAT), yang telah diluncurkan pada 21 Januari lalu telah siap bekerja untuk memberikan data-data aktual tentang kadar karbondioksida dan methan yg terdapat di 56 ribu lokasi di Bumi. Hasil pantauan ini, akan diberikan kepada ilmuan yg digunakan untuk melawan global warming.

”Untuk memerangi perubahan iklim, kita perlu untuk memantau kepadatan gas rumah kaca disemua daerah diseluruh dunia dan bagaimana tingkat perubahan tiap waktunya,” kata Takashi Hamazaki, Manager Proyek ini, seperti yg dikutip Japan Today.

Ditambahkan oleh Hamazaki, satelit GOSAT tidak hanya untuk memantau di daerah Jepang saja. Tetapi, negara-negara berkembang yg kesulitan dalam memiliki satelit ini juga turut dibantu. Nantinya Gosat juga akan mengorbit di daerah negara tersebut.

Peluncuran satelit yg menghabiskan dana hingga USD 372,9 juta, merupakan bentuk tekanan dari Protokol Kyoto yg menargetkan pemotongan emisi gas rumah kaca dan mencoba untuk lebih vokal dalam berbicara tentang memerangi perubahan iklim.

”Satelit ini akan mengorbit selama lima tahun. Semoga ini bisa memberikan hasil yg bermanfaat,”tandas Hamazaki.

Evolusi

Kalangan peneliti di Proceedings of the National Academy of Sciences menyimpulkan akibat perburuan dan tekanan yg dilakukan manusia menjadikan makhluk yg terdiri dari 29 species yg berbeda, rata-rata mengecil 20% dan usia reproduksinya terjadi percepatan sekitar 25% sehingga mendorong terjadinya evolusi.

Tindakan berlebihan yg dilakukan manusia perlu diubah dari sekarang. Terkadang hanya membutuhkan waktu dua dasawarsa sudah kembali baik. Manusia adalah predator ulung di planet ini. Peraturan berarti melindungi yg muda-muda yg boleh jadi bermanfaat membantu mendorong proses pemusnahan yg tidak alami itu.

Peneliti Belanda Dr. Ton de Nijs Kembangkan Tanaman Pengganti Katun Perusak Lingkungan.

Perkebunan katun meyebabkan kerusakan lingkungan besar-besaran, katun butuh air 25 kali lebih banyak dari tanaman canabis. Produksi katun dikuasai oleh perusahaan multi nasional. Petani dibayar rendah untuk panen katun mentha mereka. Katun perlu diolah untuk jadi kain. Proses itu sebagian besar dilakukan di Belanda. Katun dari Ghana, misalnya dibawa ke Belanda. Lalu dibikin kain bermotif Ghana dan di ekpsor balik ke Ghana.

Para peneliti di Universitas Wageningen Belanda mengembangkan variasi tanaman canabis yg disebut hennep sebagai pengganti katun untuk tanaman tekstil yg kualitas seratnya sebanding dengan katun.. Pembusukan tanaman adalah bagian dari proses produksi. Terlihat dari contoh di kantor dr. Ton de Nijs, celana katun terbuat dari bahan yg sebagian besar berasal dari tanaman canabis yg kuat tapi lentur dan enak dipakai. Canabis disini bukan jenis yg biasa dipakai untuk ganja. Tanaman ini tidak mengandung THC, bahan kimia yg bisa bikin mabuk.

Sekarang tinggal bagaimana menemukan sebuah mesin sederhana dan murah yg bisa mengolah tanaman itu menjadi bahan tekstil. Yg bisa dipakai petani untuk memproduksi kain sendiri dan pindah dari katun ke tanaman kanabis. Diharapkan dalam lima tahun kedepan celana jeans berbahan canabis sudah bisa dipasarkan.

Hutan Lestari Sumber Air Utama

Kawasan hutan Batang Toru yg berada di daerah Tapanuli Selatan (Tapsel) dalam catatan resmi seluas 31.556 ha atau sekitar 23,2% dari luas hutan di daerah Sumatera Utara (Sumut) . Hutan itu merupakan sumber air utama yg dapat dimanfaatkan oleh masyarakat tiga kabupaten, yakni Tapsel, Tapteng dan Taput. Air Sungai Batang Toru dan Sei Aek Garoga sangat penting dalam mengairi persawahan dan perkebnan di daerah Tapsel dll. Hutan Batang Toru juga bermanfaat ganda, selain sebagai sumber air utama juga dapat mencegah terjadinya banjir, erosi, dan tanah longsor. Aliran sungai paling besar adalah Sungai Nampar pada bagian Timur hutan Batang Toru. Bahkan aliran sungai Sipanusihaporas bisa di jadikan PLTA.

Dari survey kelapangan, bahwa hutan Batang Toru dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir masih tampak belum banyak mengalami kerusakan yg berarti dibanding hutan-hutan di daerah lain. Kerusakan hanya berkisar 0,4 %, di daerah Tapsel dan Tapteng. Masyarakat perlu diajak melihat kondisi hutan Batang Toru. Tujuannya agar tetap lestari dan harapkan agar masyarakat ikut menjaganya.

Perlu pula adanya program pemberdayaan masyarakat setempat secara berkesinambungan. Agar masyarakat lebih tertarik dalam membantu pemerintah untuk mewujudkan pelestarian alam, khususnya hutan Batang Toru yg memiliki potensi besar sebagai sumber air.

Eksploitasi Besar-Besaran Penyebab Kerusakan Lingkungan di Bengkulu

Tidak ada tindakan partisipatif dari pemerintah Prov Bengkulu untuk menyelamatkan lingkungan guna meminimalisir pemanasan global. Sebaliknya eksploitasi Sumber Daya Alam dan kerusakan lingkungan malah semakin tinggi.

Sejumlah konsesi tambang yg jelas-jelas bermasalah dan terindikasi melakukan pelanggaran dan berperan aktif mempercepat laju kerusakan lingkungan seperti milik PT Danau Mas Hitam dan PT Bukit Sumur di Bengkulu Utara dan PT. Famiterdio Nagara serta milik PT. Bukit Bara Utama (BBU) di Seluma hingga saat ini belum dicabut.

Dengan kondisi ini, perlu diangkat beberapa isu strategis yg wajib diselamatkan seperti Kawasan DAS atau hulu sungai, kawasan penyangga, sektor tambang, perkebunan besar swasta dan mendorong gerakan lingkungan menjadi gerakan sosial sehingga masyarakat dapat secara sadar mengadvokasi hak-haknya atas lingkungan.

Eksploitasi selama 2008 cenderung lebih tinggi dibanding upaya pelestarian.

Secara garis besar, kawasan Bengkulu dibagi dua yaitu kawasan dataran tinggi yg membentang bersama Bukit Barisan dan kawasan dataran rendah yg ditopang Pantai Barat Bengkulu. Bengkulu memiliki 900 ribu ha lebih kawasan lindung dan konservasi.

Sementara dari sisi kebijakan baik daerah dan kabupaten, selama 2008 tidak ada peningkatan signifikan untuk menyelamatkan kedua bagian besar ini. Dampak fatal dari eksploitasi tanpa memperhatikan daya dukung lingkungan telah mengakibatkan Bengkulu kehilangan Cagar Alam Mukomuko I dan sebagian CA Mukomuko II di Kab. Mukomuko akibat abrasi pantai.

Beberapa bagian jalan Negara yg terbentang sepanjang pantai barat saat ini sudah amblas seperti di daerah Bengkulu Utara dan Mukomuko akibat buruknya sistem kelola lingkungan di darat dan laut yg mengakibatkan terjadinya peningkatan luas daratan yg terkikis ombak dari 1,5 meter pertahun menjadi 2 meter per tahun.

Ekploitasi

Indikasi eksploitasi juga dipraktekkan dengan melakukan pemekaran baru yaitu Bengkulu Tengah pada November 2008. Langkah ini akan mempercepat kerusakan lingkungan karena enam kecamatan yg dimekarkan di daerah itu masuk dalam kawasan daerah aliran sungai Air Bengkulu.

Pengrusakan dan kasus pelanggaran hukum juga masih terus berlangsung atas Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yg meliputi empat wilayah provinsi yaitu Bengkulu, Palembang, Padang,d an Jambi. Selain kasus perambahan hutan dan penebangan liar, sejumlah daerah seperti Pemkab Kambang dan Muara Labuh Sumbar masih berniat membuka jalan tembus membelah TNKS. Di Mukomuko menghubungkan Sungai Ipih ke Lempur Jambi dan di Lebong Muara Tapus ke Musi Rawas, Palembang yg rencananya ditembuskan ke Merangin, Jambi.

Luas kawasan TNKS di Bengkulu yg lebih dari 300 ribu ha dari 1,3 jt ha luas total kawasan TNKS sangat rawan dari ancaman perambahan pihak swasta maupun masyarakat yg bahkan di dorong sejumlah oknum pejabat.

Balai Besar mengeluhkan minimnya jumlah Polhut yg hanya 109 orang untuk mengamankan TNKS seluas 1,3 jt ha.

Perlu dicari solusi untuk mengatasi persoalan kerusakan lingkungan di Bengkulu. Dan Polda saat ini sedang menangani sejumlah kasus pembalakan liar di Kab. Seluma dan penambangan di kawasan lindung oleh dua perusahaan tambang.

Setahun, 2500 ha Hutan di Samarkilang ditebang secara illegal

Aksi perambahan hutan di Aceh masih saja berlanjut meskipun Pemerintah Aceh telah mendeklarasikan moratorium logging. Aksi perambahan hutan itu kian marak terutama di Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) termasuk di kawasanan Bener Meriah.

Bupati Bener Meriah, Tagore Abubakar mengungkapkan, sepanjang 2007, hutan di kawasan Samarkilang di Bener Meriah habis dibabat seluas 2500 ha dan pelakunya hingga kini masih bebas melakukan aksinya tanpa batas. Pelakunya dilakukan oleh pihak-pihak dari Kab. Bireueun, Aceh Utara, dan Aceh Timur.

Polda Riau Gagalkan Penyelundupan 44 ekor Trenggiling ke Malaysia

Manis Javanica (Trenggiling) yg dilindungi diangkut sebuah kapal motor (KM) Polkiah di perairan Tg. Sekodi, Kec. Belitung, Kab. Bengkalis. Disinyalir, penyelundupan sudah lama berlangsung oleh sebuah sindikat.

Modus penyelundupan dilakukan pelaku dengan membawa pompong yg mengangkut Trenggiling ke perairan perbatasan RI-Malaysia. Di perbatasan yg berjarak 30 mil dari perairan Tg. Sekodi itu sudah menunggu kapal dari Malaysiaa yg siap membawa Trenggiling masuk ke Negara jiran.

Illegal logging masih marak di Bireuen

Aksi pembalakan liar (illegal Logging) di sejumlah kawasan hutan di Kabupaten Bireuen dilaporkan masih berlanjut. Dinas terkait mengaku hanya mampu memprioritaskan program pengawasan guna meminimalisir aksi penjarahan itu.

Hampir setiap tengah malam masih terlihat keluar masuknya kenderaan roda empat dibeberapa lokasi tertentu yg diduga kuat beroperasi mengangkut kayu hasil curian di beberapa titik tertentu.

Sebuah sumber mengatakan, aksi pencurian kayu di kawasan hutan lindung Samalanga dan Simpang Mamplam masih kerap terjadi dibuktikan dengan keluarnya truk-truk yg keluar dari hutan pada tengah malam seraya membonceng kayu olahan.

Luas hutan bireuen mencapai 67.630 ha yang meliputi, hutan lindung 31.740.21 ha, hutan produksi terbatas 4.288.72 ha serta hutan produksi seluas 31.601.60 ha.

Sejumlah wilayah hutan di kaupaten Bireuen yg dinilai rawan terjadinya aksi penjarahan kayu antara lain, dipedalaman Kecamatan Peudada, Jeunieb, Simpang Mamplam hingga Samalanga. Wilayah tersebut memiliki hutan lindung yg jauh lebih luas dibandingkan kecamatan Juli, Peusangan dan Makmur.

Sri Lanka Harapkan Kejayaan Satwa Liar Akan Memikat Wisatawan Baru

Dengan rawa-rawa dan hutannya dan beragam kupu-kupu dan primata eksotis, selain sedikitnya lima species primata – termasuk monyet daun berwajah warna ungu dan monyet langur hanoman- pulau tadi punya ratusan danau dan lahan persawahan. Mengikuti jejak monyet di Sigiriya, situs warisan dunia, 170 km utara Kolombo. Dan lokasi sebuah benteng karang menakjubkan abad ke-lima.

Primata juga dapat ditemui dilokasi bersejarah sekitarnya, Polonnaruwa, Kandy, kota Galle di selatan dan kawasan rawa-rawa di sekitar Kolombo. Sementara monyet Loris bermata cawan coklat tinggal di Taman Nasional Dataran Rendah Horton pulau tadi.

Industri Pariwisata Srilanka terus mengandalkan berbagai keajaiban alam untuk membawa pelancong asing ke Pulau tropis tadi.

Kawanan Gorilla Gunung Bertambah Kendati Perang Berkecamuk di DRC

Sensus itu – pertama kali sejak para jagawana khusus diusir pasukan pemberontak dari Taman Nasional Virunga 16 bulan silam – menunujukkan subpopulasi gorilla yg terbiasa dengan manusia itu mengalami kenaikan dari 72 jadi 81 ekor.

Singkirkan Species Invasif dari Pulau Terpencil sebabkan Musibah Lingkungan

Menurut istilah para ahli ekologi, ini merupakan sebuah contoh tentang ”Tropic Cascades” – ketika melimpahnya suatu species dikurangi atau ditingkatkan secara signifikan, perubahan itu dirasakan di seluruh jaringan pangan.

Pelajaran bagi berbagai badan konservasi secara global adalah bahwa apapun intervensi itu hendaknya bersifat komprehensif, dan meliputi penelitian tentang resiko untuk mempertimbangkan dan merencanakan bermacam efek tidak langsung, atau menghadapi akibat besar pada masa mendatang.

Tuna Sirip Biru terjual 100.00 dolar di Pasar Ikan Tokyo.

Harga yg dibayar dua pemilik bar sushi, lebih tinggi beberapa kali lipat daripada harga rata-rata dan paling tinggi dalam kurun waktu hampir sebelas sedekade.

Tuna premium seberat 128kg yg ditangkap di lepas pantai Oma terjual seharga 9,63 juta yen atau 104.700 dolar, termahal sejak 2001, ketika tuna sirip biru Jepang terjual sebesar 20 jt yen.

Dikarenakan makin besarnya kecemasan menyangkut dampak penangkapan komersial terhadap kelangsungan hidup jenis sirip biru, para anggota berbagai organisasi konservasi tuna internasional, termasuk Jepang, telah setuju untuk menurunkan kuota penangkapan tuna sirip biru mereka untuk tahun 2009 sebesar 20% menjadi 22.000 ton.

Sebagian Besar Negara Dunia tak Gubris Aturan PBB tentang Penangkapan Ikan

13 tahun setelah dunia bersatu bertujuan meredam praktek overfishing, sebagian besar negara gagal mematuhi ”aturan main” PBB dalam menangani perikanan.

Aturan yg dibuat dengan melibatkan semua aspek bisnis penangkapan ikan, termasuk pemrosesan dan perdagangan produk ikan, budidaya ikan, riset kelautan dan manajemen pantai, mengurangi polusi dan berbagai praktik penangkapan ikan yg merusak.

Australia Desak Jepang Akhiri Perburuan Paus

Armada Jepang akan meng-Harfun-hargun (bagian ujung nya dipasangi granat) untuk memburu 900 ekor paus sirip dan Minke di sekitar Antarktika dalam bulan mendatang, ujar Peter Garret, Menteri Lingkungan Hidup Austrralia. Perburuan paus untuk kepentingan komersial dilarang berdasarkan moratoium yg disetujui secara internasional. Jepang menghentikan perburuan paus secara komersil di tahun 1986, namun melakukannya lagi dengan apa yg disebut sebagai program riset ilmiah pada tahun berikutnya.

Pemerintah Canberra sedang mengumpulkan bukti-bukti foto tentang perburuan riset tahunan tadi untuk kemungkinan mengajukan suatu gugatan hukum internasional terhadap pemerintah Tokyo.

Australia Cantumkan Penyu Terbesar di Dunia dalam Daftar Species Terancam Bahaya

Leatherback, penyu laut terbesar di dunia terancam punah akibat berbagai bahaya overfishing dan pengambilan telur-telur serta pemanfaatan dagingnya secara tidak berkesinambungan juga tekanan-tekanan dari penangkapan ikan komersial di luar perairan Australia.

Juga ditingkatkan ke status terancam bahaya adalah sembilan species siput, Stag Beetle Bornemissza, yg ditemukan di pulau Tasmania, Australia Selatan, tiga jenis bunga anggrek dan lima jenis tanaman lain.

Jutaan Anak Terancam Dalam Krisis Ekonomi

Makin dalamnya krisis ekonomi global dapat meningkatkan secara signifikan angka kematian bayi dan level kekuarangan gizi. Krisis ekonomi saat ini bisa menyebabkan kenaikan 5-10 persen pada penderita anemia di antara wanita-wanita hamil & kenaikan 10 persen pada jumlah bayi yg lahir dengan berat badan ringan di sejumlah negara yg terkena imbas.

Angka kematian bayi diduga akan meningkat antara 3 dan 10 persen dan angka kekurangan gizi di antara anak-anak dapat naik sekira 10%, ungkap Anupama Rao Singh, Direktur Dana Anak-anak PBB (UNICEF)

Separuh Penduduk Bumi Akan Kekurangan Pangan

Kemungkinan besar, tahun 2100 mendatang suhu udara minimum di wilayah-wilayah tropis & sub tropis akan lebih tinggi daripada suhu maksimum. Tekanan tidak hanya terjadi pada tanaman pertanian tapi juga ternak piaraan penduduk.

Penyelamatan Hutan Aceh untuk Kesejahteraan Masyarakat.

Melalui program moratorium logging, penghentian sementara penebangan hutan di Aceh.

Semata-mata untuk meningkatkan kesejahtreraan masyarakat, khususnya yg bermukim dipinggiran hutan.

Kerusakan alam tidak luput dari aktivitas manusia.

Pemikiran masyarakat tentang tanggung jawab merawat bumi dan isinya hanya menjadi tugas pemerintah atau aktivis lingkungan merupakan hal yg keliru. Pemikiran ini sangat negative bagi kelestarian alam. Karena itu, penanaman moral kepedulian dan bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab bersama.

Kesadaran untuk peduli, memikirkan,ikut ambil bagian dalam upaya menjaga alam dan lingkungan semestinya ditanamkan sejak dini. Kepedulian akan lingkungan yg kurang ini, haruslah kita tanggapi dengan serius.

Salah satu langkah penyadaran adalah melewati dunia pendidikan, mulai TK sampai Perguruan Tinggi untuk penerapan pendidikan konservasi dalam melakukan tindakan konservasi lingkungan.

Penekanan ilmu konservasi ditanamkan pada apa, kenapa, untuk apa dan bagaimana mengaplikasikannya pada diri dan masyarakat. Minimal keluarga yg berada di tengah-tengah masyarakat akan mengikuti apa yg dilakukannya.Dengan demikian, tidak akan ada lagi ketakutan kita terhadap generasi berikut yg akan menghancurkan hutan & ekosistemnya

Energi Angin, Upaya Pertahankan Suaka Alam Galapagos

WAKIL menilai positif proyek energi angin tersebut. Namun untuk memenuhi pasokan energi Kepulauan Galapagos sampai tahun 2015 hanya dengan mengandalkan 3 pembangkit listrik tenaga angin yg menghasilkan pasokan energi bagi 6000 warga tidaklah mungkin. Jim Tolan, Insinyur pimpinan proyek, mengatakan, energi angin itu merupakan langkah awal yg baik.

Namun harus ada kajian atau program lain yg lebih efisien serta menguji dimana pembangkit energi matahari dapat digunakan.

Menyelamatkan Lapisan Ozon Dimulai Dari Diri Sendiri

Makin menipisnya lapisan ozon sebagai tameng pelindung bumi dari radiasi sinar ultraviolet mengakibatkan terjadinya degradasi lingkungan, keterbatasan sumber air bersih, kerusakan rantai makanan di laut, musnahnya ekosistem terumbu karang dan sumber daya laut lainnya, menurunnya hasil produksi pertanian yg dapat mengganggu ketahanan pangan, dan bencana alam lainnya.

Mata rantai dampak penipisan lapisan ozon adalah terjadinya pemanasan global. Gas CO2 memiliki kontribusi paling besar sekitar 50%, diikuti CFC 25%, gas methan 10% dan sisanya gas lain. Kerusakan lapisan ozon di stratosfer berawal dari adanya emisi molekul gas yg mengandung Klor dan Brom yg dihasilkan dari berbagai aktifitas manusia & proses alamiah. Karena tidak bereaksi & tidak larut dalam air , molekul gas tersebut terakumulasi di bagian bawah atmosfir. Akibat pergerakan udara, molekul gas akan terbawa ke bagian atmosfir yg lebih tinggi hingga mencapai stratosfir.

Disini, peranan CFC paling besar dalam merusak lapisan ozon. CFC sebenarnya butuh waktu sekitar lima tahun untuk mencapai ketinggian lapisan ozon, tetapi begitu sampai disana zat ini sangat betah karena butuh waktu 75 tahun keluar dari lapisan stratosfer. Disinilah letak bahayanya! Radikal bebas yg secara alami ada di lapisan atmosfir hanya sedikit berperan dalam penguraian ozon. Begitu selimut kita ini dirasuki atom klor yg dilepasakna dari senyawa CFC, langsung deh penguraian ozon menjadi sekitar empat kali lipat!

Munculnya kembali penyakit mendunia seperti Malaria & TBC. Berpindahnya vector penyakit malaria, nyamuk aedes aegepty dari Afrika ke Eropa.

Pemanasan global akibatkan mencairnya lapisan es di Benua Antarktika yg berakibat naiknya permukaan air laut global hingga 25 centimeter di akhir abad ke-20. Sehingga terjadi ketidakseimbangan iklim, dimana disuatu tempat terjadi bencana kekeringan, dan di tempat lain terjadi bencana banjir.

Penolakan Negara-negara Utara dan Negara Maju soal gaya hidup boros & merusak lingkungan merupakan pendeklarasian perang melawan planet, perang melawan bumi , air dan keaneka ragamana hayatinya. Gaya hidup 20% penduduk bumi di Negara-negara maju yg menggunakan 80% sumber daya alam akan menyingkirkan 80% penduduk dari jatah sumber dayanya dan pada akhirnya menghancurkan planet ini.

Selamatkan Hutan Lahan Basah

Wetlands merupakan suatu bentuk ekosistem berupa lahan gambut, rawa, hutan mangrove, lahan basah pertanian, persawahan, danau dan situ, dengan fungsi sebagai tata air dan ekossitem. Lahan basah di Indonesia banyak terdapat di Sumatera, Kalimantan dan Irian Jaya (Papua). Namun telah terjadi pengurangan sejumlah 10 juta ha lahan basah dari yg sebelumnya mencapai 40,5 jt hektar akibat laju degradasi hutan mencapai 2 jt ha/thn, konversi hutan, illegal logging, dan kebakaran hutan merupakan ancaman utama lahan basah.

Ekosistem lahan basah dipandang sebagai tanpa pemilik, belum tergarap dan terlantar yg mendorong pemerintah membuat kebijakan yg tidak bijak yaitu proyek Pengembangan Lahan Gambut (PPLG) Satu juta hektar yg merepresikan pandangan tersebut dan merupakan bencana lingkungan terbesar yg dilakukan untuk mengantisispasi krisis swasembada beras yg akhirnya akan merubah sistem tata air, keadaan iklim mikro dan penguasaan tanah.

Kebijakan ini telah menimbulkan dampak lingkungan negatif, baik secara fisik, kimia, biologi dan sosial ekonnomi pada masyarakat di lokasi proyek. Proyek ini telah menyebabkan degradasi kualitas lingkungan hidup dengan mengkonversi hutan tropis seluas 638.000 ha menjadi persawahan dan 362 ribu ha menjadi areal pertanian, perumahan dan kawasan konservasi.

Upaya untuk menyelamatkan hutan lahan basah yg masih tersisa dan menghentikan degradasi hutan yg telah menyebabkan puluhan juta hektar lahan kritis, paradigma pembangunan kehutanan dan pandangan masyarakat terhadap hutan itu sendiri harus berubah. Hutan semestinya tidak lagi dipandang sebagai sumber pendapatan ekonomi, melainkan sebagai sumber daya yg berfungsi sebagai perlindungan terhadap sumber produksi lainnya & lingkungan.

Negara-negara yg Andalkan Ikan Hadapi Ancaman Perubahan Iklim

Pusat riset World Fish mengidentifikasi 33 negara sebagai ”sangat rentan” terhadap berbagai dampak perubahan iklim dikarenakan rakyat negara-negara tersebut sangat mengandalkan ikan dan terbatasnya sumber protein alternatif.

Perikanan global menyediakan sedikitnya 20% dari rata-rata asupan protein tahunan kepada lebih 2,6 milyar orang.

Perubahan Iklim Ancam Pohon Cedar Legendaris Libanon

Digunakan bangsa Phinisi untuk membuat kapal-kapal dagang dan militer, serta rumah dan kuil, sementara damarnya merupakan kunci bagi bangsa Mesir kuno untuk mumifikasi. Jga ada kepercayaan, bahwa rumah ibadah raja Sulaiman di Jerusalem dibangun dari kayu cedar Libanon, yg dirancang sebagai tempat tinggal para dewa dalam epik Gilgamesh dalam bangsa Sumeria. Tapi kini, masuk dalam daftar ”Red List” pihak Interantional Union for Conservation of Nature sebagai species ”sangat terancam.

Cagar terbesar di Libanon, tempat lokasi 25% dari 2000 ha pohon kayu di Negara itu, ditetapkan pada 1996. Wilayah itu terentang dari Dahr al –Baidar di utara hingga Pegunungan Niha di selatan.

Pohon-pohon cedar Libanon banyak diteebangi selama ribuan tahun, dan pohon-pohon sisanya kini dipelihara didaerah-daerah dilindungi. Penggundulan hutan tercatat sekira seperlima dari emisi global gas rumah kaca yg memperangkap panas.

Polusi CO2 Sebabkan Samudera Jadi Lebih Asam

Emisi CO2 mesti diturunkan secara tajam untuk menghindari terjadinya kerusakan asam pada ekosistem laut dunia yg disebabkan gas rumah kaca yg menimbulkan kekacauan pada ekosistem terumbu karang, organisme laut, jaringan makanan, keragaman hayati dan perikanan.. Yg akan menghindari berbagai konsekuensi negatif yg akan merugikan komunitas manusia.

Sejak industrialisasi dimulai pada abad ke-18 lampau, level CO2 di atmosfer telah naik hampir 40%, utamanya dikarenakan tidak terkendalinya pembakaran batubara, gas dan minyak.

Banyak dari CO2 itu diserap samudera sehingga menyebabkan lautan tersebut jadi lebih asam yg mempersulit banyak organisme laut untuk membangun cangkang berbasis kalsium dan struktur kerangka yg jadi sandaran untuk bertahan hidup. CO2 di atmosfer dewasa ini rata-rata 385 part per jam.

Daur Ulang sampah Berikan Nilai Ekonomi

Diharapkan, melalui daur ulang dapat mengurangi sampah rumah tangga ke tempat pembuangan akhir sebesar 30%. Harapan itu merujuk kepada kesuksesan Surabaya, Jatim. Untuk itu diperlukan studi banding ke kota itu.

Nilai ekonomi yg diperoleh hanya salah satu keuntungan. Sebab, tujuan utama daur ulang sampah ialah mengubah perilaku masyarakat dalam memandang dan memperlakukan sampah.

Daur ulang merupakan bagian ”Program 3R”, yakni reduce, (mengurangi), reuse (pakai kembali), dan recycle (daur ulang).

Bagi yg berminat belajar mendaur ulang sampah , datang saja ke kediaman Ibu Dewi Budiati T.J di jalan karya Sembada No 44 Medan. Silakan datang. Tidak dipungut bayaran alias gratis,” ajaknya.

Pedagang Kulit Harimau dan Gading Gajah Digulung Polda Metro Jaya dan Polhut

Operasi gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Jaktim, SPORC Brigade Elang, didukung oleh forum Satwa Liar Jakarta yg terdiri dari WCS, JAAN, IAR, LASA dan ProFauna berhasil menangkap 4 tersangka di Pasar Rawa Bening, Jatinegara, hari Kamis 12 Februari 2009.

Diamankan barang bukti berupa 61 potongan kulit harimau berukuran besar & kecil dan tengkorak, 1 awetan kering macan tutul dan potongan kulit kepala, 5 potong kulit beruang, serta beberapa bagian tubuh satwa yg dilindungi. Kulit harimau dimanfaatkan sebagai bahan mentah membuat awetan kering & jimat.

Penegakan hukum yg kuat di bidang perburuan dan perdagangan satwa dilindungi akan menyelamatkan satwa dilindungi dari bahaya kepunahan.

Tikus dan Serangga Sampaikan Tanda Bahaya Antar Sesama

Sewaktu ditaruh sebuah beaker (gelas kimia) berisi warning phromone, tikus-tikus yg dijadikan sebagai objek penelitian memancarkan tanda peringatan dan dengan cepat hewan tersebut menghindar, menjauhkan diri dari gelas kimia yg berbahaya terhadap tikus tersebut.

Ozone Berperan Seperti Gas Rumah Kaca

Percikan air laut dan tanaman microscopic dari kawasan Atlantik tropis kini menghancurkan gas-gas rumah kaca di Atmosphere rendah, lebih cepat dibanding yg oleh kalangan ilmuan prakirakan selama ini.

Salah satu masalah yg menjadi kunci yg dibutuhkan untuk dilakukan di masa mendatang adalah mengurangi seputar ketidakmenentuan proses alam yg menghancurkan gas rumah kaca.

Ditemukan, bahwa kimia tersebut melahap sampai 50% lebih ozon yg berada di bagian atmosphere rendah yaitu sekitar 1 kilometer di atas permukaan bumi. Letak ozon tersebut lebih rendah dari model iklim yg di asumsikan sekarang ini.

Ozone dalam atmosphere lapisan bawah tersebut berperan seperti gas rumah kaca dan daya hancurnya berlawanan dengan reaksi kimia yg menuntun menghilangkan methane, gas rumah kaca paling melimpah ketiga. Pada atmosfer lapisan atas membantu melindungi planet ini dari sinar ultra yg berbahaya.

Aspek yg mencemaskan diindikasikan bahwa atmosfer akan membersihkan dirinya sendiri lebih cepat dalam merespon untuk mengurangi emisi yg digerakkan oleh manusia, mereka juga mengartikan perubahan iklim sedikit menggarisbawahi gas rumah kaca ini. Hal itu juga berarti model tersebut belum mendapatkan perimbangan antara produksi dan kerusakan , karena jika methane dihancurkan lebih cepat berarti ada kepastian emisi lebih banyak dibanding yg pernah diperhitungkan.

Antisipasi Dampak Perubahan Iklim, Belanda Bangun Tanggul

Pembangunan tanggul yg menelan dana 1,2 milyar euro akibat perubahan iklim hingga Belanda mengalami peningkatan permukaan air laut dan lebih banyak air yg disalurkan.

Komisi delta menggambarkan skenario: permukaan air laut akan naik maksimal sampai 1,30 meter pada tahun 2100. Ditahun 2200 kenaikan itu bahkan bisa mencapai dua hingga empat meter. Tindakan itu butuh biaya total sekitar 1800 milyar euro.

Laporan ”bekerjasama untuk air” bukan paksaan terhadap pemerintah. Tapi baik PM Jan Peter Balkenende maupun Menteri Muda Perairan Tineke Huizinga menanggapi sangat serius kesimpulan dalam laporan.