Monday 17 January 2022

Apa Itu Waste Credit? Diklaim Bisa Jadi Solusi Sampah di Indonesia

Penulis: Aisyah Sekar Ayu Maharani Editor: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas KOMPAS.com - Waste credit adalah upaya untuk mendukung usaha produsen dalam mendaur ulang lebih banyak sampah di lingkungan. Upaya ini diklaim dapat menjadi solusi penanganan sampah di Indonesia. Menurut data Bappenas tahun 2019, jumlah tumpukan sampah multilayer plastic (MPL) packaging mencapai 1,4 ton/tahun dengan manajemen yang buruk. Sebanyak 9 persen sampah MPL dibuang ke laut, 62 persen dibakar, 19 persen dibuang ke TPA dan hanya 12 persen yang didaur ulang. Berkaca pada data tersebut, dibutuhkan solusi guna menyelamatkan lingkungan dari penumpukan sampah di tengah masyarakat yang belum mengerti cara pengelolaan sampah dengan benar. Konsep yang dimiliki oleh waste credit ini hampir sama dengan konsep carbon credit. Pada carbon credit, karbon dioksida yang dihasilkan dari suatu kegiatan harus dibayar dengan menyerap kembali karbon tersebut. Jika waste credit berfokus pada sampah, sedangkan carbon credit, bentuk upaya yang dilakukan adalah dengan membayar biaya penanaman satu pohon mangga yang bisa mengabsorbsi sebanyak 450 kg karbon dioksida (CO2) setelah menggunakan sepeda motor selama satu tahun yang setara dengan mengeluarkan 450 kg CO2. Dalam proses pengelolaan sampah dengan program waste credit juga dilakukan sesuai kesepakatan dengan klien. Sampah bisa diproses menjadi RDF yang berguna sebagai energi pada pabrik pembuatan semen. Seluruh proses dilakukan dengan transparan dan jujur. Artinya, klien juga bisa mendapatkan waste journey report atau catatan perjalanan sampah yang diproses dan sertifikat. “Kejujurannya adalah bagaimana kita mengelola ini dengan baik dan benar-benar dipastikan bahwa proses kita melakukan ini dengan standar yang tepat,” ujar Rizky Ambardi, selaku Head of Recycling Business Waste4Change dalam webinar Plastic Neutral for Sustainable Food Industry, Selasa (27/7/2021).   Terdapat 2 tipe pelayanan waste credit yaitu material recovery dan water clean up. Pada material recovery, sampah dikumpulkan dari agen daur ulang atau komunitas. Sampah lalu didaur ulang dengan pemilahan secara mendetail agar hasilnya optimal dan mengurangi potensi berakhirnya sampah di TPA. Dengan solusi waste credit ini, sampah yang tidak dapat diproses akan dikembalikan ke TPA agar meminimalisir dampaknya pada lingkungan. Salah satu waste credit material yang diolah adalah multilayer plastic (MPL) packaging yang biasa digunakan pada produk makanan. Material plastik yang satu ini adalah sampah yang sulit untuk diolah. Sementara pada water clean up, kegiatan yang dilakukan adalah membersihkan sampah yang ada di sungai dan pesisir laut untuk dipilah dan didaur ulang. Salah satu kegiatan water clean up adalah penyediaan kapal untuk pasukan katak, relawan yang membersihkan sungai, dari hasil kerja sama dengan berbagai institusi. Selain itu, Rizky juga mengajak masyarakat untuk mengubah paradigma dari konsep linear economy yang memproduksi, mengkonsumsi dan membuang barang sebanyak-banyaknya menjadi konsep circular economy dengan reduce, reuse, recycle & dispose. Dia menjelaskan Waste4Change melalui program waste credit, berusaha untuk memberikan solusi permasalahan sampah di Indonesia. Mereka mengajak pemerintah, pihak swasta hingga individu untuk ikut menyukseskan program waste credit. Salah satu perusahaan makanan yang sudah ikut berpartisipasi adalah Better Nature. “Kalau kita sebagai individu, kita bisa mulai dari hal kecil sesederhana memilah sampahnya dan lain-lain. Kalau sebagai institusi, lakukan apa seperti apa yang Better Nature lakukan” tegas Rizky. Better Nature adalah startup plant based food di Inggris yang berhasil menerapkan plastic neutral hingga plastic negative pada produk yang dijualnya.

Saturday 26 March 2011

MUZAKARAH PEMBANGUNAN BIREUEN 2011

Menimbang pentingnya kesamaan pandangan dan arah pembangunan Kabupaten Bireuen antara Pemerintah Daerah dengan setiap komponen masyarakat Kabupaten Bireuen, maka dipandang perlu untuk mengadakan Seminar atau Muzakarah tentang arah pembangunan Kabupaten Bireuen kedepan.

Maka untuk kelancaran pelaksanaan Muzakarah, LSM WAKIL Bireuen akan membentuk panitia pelaksana Muzakarah yang diketuai oleh T. Nauval, serta Munzir H. Chalidin sebagai Ketua Perwakilan daerah Medan sekitarnya.

Keputusan DPD WAKIL Bireuen No. 02 tahun 2011 yang ditandatangani oleh Ketua DPD WAKIL Bireuen yang bertindak sebagai penanggung jawab pada tanggal 27 Maret 2011 ini, dibentuk karena memperhatikan aspirasi masyarakat pada hasil rapat terbatas di Sekretariat DPD WAKIL Bireuen tanggal 27 Februari 2011 yang lalu dan akan mengusahakan biaya dari Pemerintah Kabupaten Bireuen serta sumbangan lain yang sah dan tidak mengikat.

Tuesday 21 July 2009

WAKIL Giat melidungi Flora Fauna di Kawasan Hutan Ulu Masen

20 Juli 2009

Munzir Baraqah


Hutan Geumpang yg merupakan kawasan hutan lindung Ulu Masen yg memiliki curah hujan tropis paling baik di dunia & tempat habitat satwa seperti gajah & Harimau Sumatra juga Badak Sumatra yg kini diambang kepunahan.

WAKIL giat melindungi satwa yg ada di Kawasan Hutan Ulu Masen dengan memberikan perlindungan terhadap habitatnya. Dengan melindungi hutan dengan baik maka satwa yg mendiami kawasan hutan itu juga terlindungi, sehingga hutan & satwa yg ada dapat kita wariskan kepada generasi yg akan datang.

Peduli Makanan Sehat Selamatkan Keluarga, Gunakan Slow Food Not Fast Food

20 Juli 2009

Munzir Baraqah


Peduli Makanan Sehat Selamatkan Keluarga, Gunakan Slow Food Not Fast Food

- Utamakan bahan makanan segar, dapatkan dari petani atau berbelanja di pasar tradisional karena sayuran kemarin tidak akan dijual di pajak karena tidak ada kulkas sementara di supermarket kemungkinan sayuran segar sudah di panen berhari-hari atau berminggu-minggu.

- Ganti bumbu instant dan MSG dengan bahan-bahan seperti bawang merah, bawang putih, bawang bombay, daun bawang, seledri, jahe, merica & minyak wijen

- Sediakan bumbu makan segar & alami dengan membekukan ulakan bumbu dalam ice tray atau kantung plastic, sehingga anda tinggal menggunakannya sesuai keperluan tanpa repot harus mengupas & mengulek dulu.

Tujuan Pelestarian Hutan

20 Juli 2009

Munzir Baraqah


Kawasan hutan register 18 yg telah beralih fungsi jadi perkebunan kelapa sawit harus segera di hutankan kembali dengan melibatkan petani dalam melestarikan hutan.

Tujuan :

  1. Membantu mempercepat penanganan bencana dengan cara menyediakan fasilitas & infrastruktur darurat
  2. Memfasilitasi pihak-pihak yg terlibat
  3. Membangun infrastruktur permanent yg dapat digunakan oleh masyarakat lokal untuk mengingatkan & mendukung aktifitas mereka.
  4. Melakukan transfer teknologi kepada masyarakat agar mampu mengelola infrastruktur yg dibangun
  5. Mempersiapkan & membina aktivitas bisnis/industri lokal untuk bangkit kembali pasca bencana membangun media centre & pusat pelatihan yg bisa digunakan oleh beberapa lembaga serta fasilitas & infrastruktur darurat.

Visi: Akses pemasangan infrastruktur teknologi di daerah bencana adalah teknis sosial yg berkaitan dengan kehidupan manusia & teknologi untuk membantu meningkatkan kehidupan masyarakat.

Misi:

1. Membangun infrastruktur darurat yg bisa digunakan semua pihak untuk melaksanakan tugas & fungsinya di daerah bencana

2. Membangun media center & portal informasi sebagai pusat sarana informasi & komunikasi darurat juga menguasai kondisi terkini NAD & SUMUT serta mewujudkan iklim transportasi

3. Mengembangkan teknologi alternative yg mendukung aktifitas penanganan NAD & Sumut.

Jangka menengah & panjang :

  1. Melanjutkan aktifitas pelatihan yg telah diselenggarakan serta berperan serta dalam upaya pemberdayaan masyarakat.
  2. Mengenalkan, menyelenggarakan, program yg fokus pada lingkungan
  3. Melakukan pengembangan pelaksanaan program-program.
  4. Mengembangkan & mempersiapkan fungsi lembaga sesuai visi yg telah ditetapkan dalam musyawarah Wahana Konservasi Iklim, kami berencana untuk membentuk sebuah entitas yg bertujuan untuk membantu pemerintah dalam penanganan bencana di daerah-daerah bencana di manapun di Indonesia.

WAKIL Serukan Stop Polusi

20 Juli 2009

Munzir Baraqah


Demo global warming WAKIL mengajak pecinta alam & Lingkungan menyerukan stop Polusi & kembalikan udara lingkungan yg bersih. Ketua umum Wahana Konservasi Iklim (WAKIL), Munzir Baraqah yang memimpin acara menggelar aksi teatrikal orasi & pembagian barang-barang daur ulang. Barang daur ulang karya anggota WAKIL yg dibagikan itu masing-masing 1000 tas berbahan kain spanduk, 600 kuntum bunga berbahan bunga & 400 eksemplar buku catatan.

Satwa Liar Punah Karena Lemahnya Hukum

20 Juli 2009

Munzir Baraqah


UU No 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati & Ekosistem, belum bisa difungsikan maksimal oleh aparat hukum. Pada pasal 21 jelas disebutkan, dilarang menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, memperdagangkan, menyimpan atau memiliki bagian-bagian lain satwa dilindungi & barang-barang yg terbuat dari bagian satwa dilindungi itu dengan ancaman hukum penjara 5 tahun dan denda maksimal Rp 100 jt.